Malutpedia.com – Bupati Kepulauan Sula (Kepsul), Fifian Adeningsi Mus, kembali menjadi perhatian setelah mengeluarkan pernyataan kontroversial kepada petugas Panwascam. Insiden tersebut terjadi saat beliau berbicara dalam acara tanam raya di Desa Waigai, Kecamatan Sulabesi Selatan pada Sabtu, 29 Juli 2023.

Pada acara tersebut, Bupati Ningsi tampak kehilangan kesabaran saat dihadang oleh petugas Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam). Ia lantas menyampaikan kalimat kontroversial, “Ngana Panwas? Ini yang bagini bagini  yang mangarti ini nanti saya telp ketua langsung  pecat.” Ucapan tersebut diiringi dengan penunjukan jari ke arah petugas Panwascam, yang kemudian diamankan oleh ajudan dari atas panggung.

Reaksi terhadap pernyataan Bupati Kepsul ini cukup beragam. Ketua Badan Pengawas Pemilu Kepulauan Sula, Iwan Duwila, merasa pernyataan Ningsi yang ambigu dapat menimbulkan stigma negatif terhadap dirinya maupun ketua-ketua lain di jajaran Badan Pengawas Pemilu.

“Coba Bupati jelaskan dengan jelas kepada siapa Anda mengarahkan kalimat tersebut, agar tidak ada kesalahpahaman di antara publik yang dapat menyebabkan persepsi bahwa saya atau ketua Bawaslu provinsi dan Bawaslu RI terlibat dalam konflik dengan Bupati,” ungkap Ketua Bawaslu Kepulauan Sula, Iwan Duwila, saat diwawancarai pada Minggu, 30 Juli 2023.

Selain memberikan tanggapan, Ketua Bawaslu Kepulauan Sula juga telah berkoordinasi dengan Ketua Bawaslu Provinsi Maluku Utara (Malut) dan berencana untuk menggelar rapat guna mengevaluasi insiden ini. Jika temuan tersebut dianggap sebagai pelanggaran, tindakan selanjutnya akan segera dilakukan hingga melibatkan Badan Pengawas Pemilu tingkat nasional, Bawaslu RI.

“Saya telah berkoordinasi dengan Bawaslu provinsi, dan besok kami akan mengadakan rapat untuk menilai apakah pernyataan ini melanggar aturan. Jika memang terbukti melanggar, kami akan segera melaporkannya ke Bawaslu RI,” tegas Iwan. (CS)