Malutpedia.com — Puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Babussalam Sula, Maluku Utara, menyebut Bupati Kepulauan Sula (Kepsul), Fifian Adeningsi Mus gagal memimpin Kepsul.
Mereka meminta adik kandung Ahmad Hidayat Mus–Bupati Kepsul pertama itu, untuk menanggalkan jabatannya sebagai bupati.
Hal itu mereka sampaikan saat aksi di depan Istana Daerah, Kamis (1/6/2023), atau sehari setelah peringatan ke-20 HUT Kepsul.
Mahasiswa menilai pemerintahan di bawah kepimpinan Fifian dan M Saleh Marasabesy tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat seperti jaringan listrik, jalan, jembatan, lapangan kerja, kesehatan, dan pendidikan. Pemda justru lebih banyak menghamburkan uang rakyat untuk kegiatan hura-hura.
Konsep Sula Bahagia itu hanyalah propaganda, karena dari sisi pendidikan guru dan siswa belum bahagia sebab masih banyak sekolah yang infrastruktur dan materi ajar saja tidak mereka nikmati dengan baik, begitu pula di sisi kesehatan masih ada orang miskin yang sakit tak dapat pelayanan kesehatan, serta infrastruktur jalan jembatan yang masih jauh dari harapan masyarakat dua pulau ini (pulau Sulabesi dan Mangoli),” kata Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAI Babussalam Sula, Jusman Leko.
Terpisah, Ketua DPMJ BEM STAI Babussalam Sula, Jordan Bambang juga menyebut Bupati Sula harusnya tidak menghambur-hambur uang yang tak ada nilai positifnya bagi masyarakat Sula.
“Rayakan HUT Sula haruslah undang orang tua-tua pemangku agama dan tokoh adat serta seluruh masyarakat untuk membacakan doa di istana daerah, bukan menghambur-hambur uang daerah yang tidak tepat sasaran dalam upaya mewujudkan Sula Bahagia,” kata Jordan.
Aksi yang digelar pagi itu diakhiri dengan pembacaan pernyataan sikap oleh massa aksi yang salah satu poinnya ialaha meminta bupati turun dari jabatannya karena dinilai gagal. (ilo)