Malutpedia.com – Dua Bakal Calon Anggota DPRD Kepulauan Sula dari Partai PKB dengan tegas menyatakan penolakan terhadap rencana eksploitasi tambang di wilayah Mangoli, Pernyataan ini diberikan dalam acara “Caleg Muda Berbicara,” yang diselenggarakan pada Minggu Malam (17/09/2023) di Medium Gagasan Gravity.
Husaen Daeng Husen menyampaikan pandangannya bahwa tambang bukanlah solusi yang tepat, dan mereka yakin bahwa masyarakat dapat tetap sejahtera tanpa keterlibatan tambang, asalkan kelestarian alam tetap dijaga dengan baik.
“Pembangunan di Sula tidak harus melibatkan tambang. Masyarakat sudah meraih kesejahteraan dengan bantuan anggaran dana desa, terutama ketika anggaran tersebut ditingkatkan menjadi 2 milyar. Pembangunan harus dimulai dari desa, dalam arti desa harus lebih aktif dalam berperan mengembangkan wilayah,” tambah Husaen.Minggu Malam (17/09/2023)
Husaen juga menekankan bahwa pemerintah harus lebih memperhatikan tanggapan masyarakat terhadap rencana pengembangan tambang di Mangoli, karena dampak lingkungan yang tidak bisa dihindari. “Saya menyarankan pemerintah untuk fokus pada pengembangan sektor pertanian di Mangoli dan mendukung pertumbuhan ekonomi di sektor jasa, sehingga tambang tidak dianggap sebagai satu-satunya solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Husaen.
Sementara itu, Dermawan Pawah menjelaskan bahwa dia bukanlah keturunan dari keluarga tambang, dan mata pencahariannya selama ini tidak berasal dari hasil tambang, melainkan dari pekerjaan sebagai seorang nelayan dan petani yang telah mampu memenuhi kebutuhan keluarganya.
“Saya tidak berasal dari keluarga yang berprofesi di tambang. Saya dibesarkan oleh orang tua yang seorang nelayan dan petani, sehingga selama ini kami dapat hidup dengan layak,” ungkap Dermawan saat menjawab pertanyaan dalam acara MGG pada malam Minggu.
Sebagai orang Sula, kami berkomitmen untuk menolak pengoperasian tambang yang berpotensi merusak lingkungan dan tidak memberikan manfaat kepada masyarakat,” tutup Dermawan (Ilo).