Kitalike.com — Ratusan mahasiswa Universitas Khairun Ternate mendatangi gedung rektorat kampus di Kelurahan Gambesi, Kecamatan Ternate Selatan, Jumat (20/8/2021).
Kedatangan mereka untuk menolak kebijakan Rektor Unkhair Nomor 231/UN44/KU.10/20 tentang penetapan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) yang dianggap menyusahkan mahasiswa.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas, Asyudin Lamasiha menjelaskan, kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan kampus tersebut dinilai membuat mahasiswa makin terpuruk. Pasalnya, kebijakan tersebut dikeluarkan saat pandemi Covid-19 yang berdampak pada ekonomi semua masyarakat termasuk orang tua mahasiswa.
“Belum lagi uang kuliah tunggal dan biaya lainnya seperti pemeriksaan kesehatan hal ini patut diseriusi sebagai bentuk kesadaran bersama,”kata Asyudin dalam orasinya.
Menurut mereka, penetapan pembayaran iuran tersebut dianggap bertentangan dengan Permendikbud Nomor 25 Tahun 2020, Pasal 1 ayat 6 yang menjelaskan biaya tunggal atau BKT adalah keseluruhan biaya operasional per tahun yang terkait langsung dengan proses pembelajaran mahasiswa pada program studi di perguruan tinggi negeri.
“Ini merupakan suatu penegasan bahwa biaya yang wajib hanya BKT, tidak ada yang lain karena sudah mencakup semua biaya operasional pembelajaran,”ujarnya.
Selain itu, lanjut Asyudin, kurangnya sosialisasi menyebabkan informasi soal IPI makin tidak jelas. Secara keseluruhan, kata Asyudin, secara umum respon mahasiswa menolak keputusan tersebut karena memberatkan ekonomi masyarakat yang sedang terpuruk akibat pandemi yang berkepanjangan.
“Maka pemberlakuan IPI PTN Unkhair perlu ditinjau kembali kalau tidak dicabut. Olehnya itu kami bersama BEM se-Universitas Khairun bersatu meminta kepada pihak universitas mencabut surat keputusan rektor, “pungkasnya. (wi)