Malutpedia.com – Empat perusahaan tambang segera beroperasi di Pulau Mangoli, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara. Tambang yang bakal mengolah bijih besi itu bahkan disebut tinggal selangkah lagi beroperasi di pulau seluas 2.248.586 km2 tersebut.
Hal ini diungkap oleh Ketua Komisi III DPRD Kepsul, M. Natsir Sangadji, di hadapan warga saat reses di Desa Mangoli dan Desa Jere, Kecamatan Mangoli Tengah, Minggu (3/9/2023).
Saat menanggapi aspirasi masyarakat terkait penolakan izin pertambangan di Pulau Mangoli, Natsir mengaku, aspirasi masyarakat tersebut juga sudah ia sampaikan ke Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pemprov Malut.
Hasilnya, kata dia, ada 4 perusahaan tambang yang telah mendapat “restu” mengolah sumber daya alam di berupa bijih besi di tanah Mangoli.
“Jelasnya terkait pertambangan ini menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta pihak pertambangan provinsi tinggal satu langkah lagi akan diproduksi” kata Natsir.
Dikatakannya, seluruh izin pertambang saat ini tidak berkaitan dengan pemerintah daerah setempat. Sebab, izin pertambang atau IUP sejak 2015 telah diambil alih oleh pemerintah pusat melalui pemerintah provinsi.
“Kami sampaikan bahwa tidak ada hubungan dengan pemerintah daerah. Baik bupati, wakil bupati maupun DPRD, kenapa demikian karena DPRD tahun ini dan bupati mulai dari jaman Hendrata Thes undang-undang kita telah berubah bahwa wilayah pertambangan itu telah diatur oleh wilayah provinsi,”pungkas Natsir. (CS)
