Malutpedia.com – Seorang anak di desa Wai Ina, Adrianto Fokatea, ditemukan tewas di rumah tempat ia tinggal dalam keadaan leher teriris dan berlumuran darah pada pukul 08:15 WIT (Sabtu, 29 Juli 2023).
Menurut keterangan saksi, Suan Fokatea (77), sekitar pukul 05:30 WIT, korban mendatanginya dan membangunkannya sambil berkata, “Kepala saya sakit, saya sudah mau mati, nenek tolong maafkan saya, dan sampaikan kepada ibu saya tolong maafkan saya.” Mendengar perkataan Adrianto, yang tidak lain adalah cucunya itu, maka si saksi langsung membentak, “Kenapa kamu bicara seperti itu?” kata Suan yang juga nenek korban. Adrianto lantas menyambung ucapan neneknya dengan mengatakan, “Saya sudah lihat di HP (Handphone),” kata si korban sekaligus mengakhiri percakapan antara seorang nenek dan cucunya untuk selama-lamanya. Setelah selesai di rumah, saksi langsung menuju kebun mengambil jeruk, dan ketika kembali dari kebun, rumahnya sudah dikerumuni banyak orang.
Terpisah, Sarnawai Fokatea (28) menerangkan, kejadian ini ia ketahui dari anaknya bernama Iksan. “Anak saya berteriak, ‘darah, darah’ sembari menunjukkan ke arah rumah, dan saya langsung ke rumah nenek Suan dan melihat korban sudah tergeletak dengan tubuhnya berlumuran darah serta luka di bagian lehernya, saya langsung berteriak minta tolong,” kata Sarnawai, saksi pertama yang melihat korban di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Sementara Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Sulabesi Barat, Iptu Ikbal Umanailo, yang dihubungi warga langsung menuju TKP dan menemukan keadaan sebagaimana dikabarkan oleh warga. “Saya langsung ke TKP setelah mendapat laporan, dan benar bahwa di desa Wai Ina ada seorang anak tewas dengan luka sengatan pisau di bagian lehernya, dan kami pun mencari informasi tentang penyebab kematian korban,” kata Iptu Ikbal Umanailo kepada media melalui WhatsApp (Sabtu, 29 Juli 2023).